Bukan
hanya menggarap aksi sosial kemanusiaan dan nahi munkar. Front Pembela Islam
juga tidak tinggal diam melihat situasipolitik Mesir terkini. Ratusan umat
Islam dibunuh di sana. Presiden yang dirampas kuasanya iaitu Muhammad Mursi dipenjara, para ulama
Ikhwanul Muslimin ditekan dan ditangkap dan media masa diberangus.
Ketua
umum FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab menyebut sang pelaku rampasan kuasa sebagai
brutus.
“Jenderal
Sisi tidak lebih hanya seorang brutus yang diangkat oleh Mursi kemudian menusuk
dari belakang,” ujar Habib dalam pesan elektroniknya Isnin (29/7/2013).
Kerana
itu dia berpesan kepada anak bangsa Mesir untuk bersatu.
“Seluruh
bangsa Mesir mesti sedar akan posisi mereka yang telah dipergunakankan oleh militer
Mesir dan kaum liberal untuk kepentingannya. Bangsa Mesir dan Ikhwanul Muslimin mesti bersatu menegakkan konstitusi yang sudah mereka sepakati sejak revolusi,”
kata Habib.
Habib
Rizieq juga mengingatkan kepada negara-negara pendukung junta milter Sisi agar
menarik dukungannya kerana penggulingan Mursi merupakan tindakan
inkonstitusional.
“Saudi
dan Qatar melakukan kesalahan fatal/berat dengan merestui penguasa yang melakukan ramapsan terhadap Mursi sebagai presiden yang sah. Jika Saudi dan Qatar
tidak segera insaf atas kesalahannya, maka kelak mereka akan menerima
balasannya, kerana Allah SWT Maha Adil,” tegas Habib Rizieq.
Akhirnya
dia menyerukan kepada seluruh angggota Organisasi Konferensi Islam untuk
bersikap tegas menolak junta militer Sisi.
“Kini,
seluruh negara OKI, khususnya Indonesia mesti bersikap tegas menolak
pemerintahan inkontsitusional yang berkuasa di Mesir melalui kudeta dan darah
rakyatnya sendiri. Apalagi Mesir adalah termasuk negara pertama yang mengakui
kemerdekaan Republik Indonesia,” himbau Habib.
Namun
Habib meragukan sikap Indonesia untuk Mesir dibawah kepemimpinan SBY yang
lemah.
Tapi saya
ragu SBY mampu memberi kontribusi bagi rakyat Mesir, padahal semestinya SBY
berperan besar sbg pemimpin negara muslim terbesar di dunia. Saya ragu kerana
saya tahu SBY lemah, bahkan sangat lemah, hanya mampu “berlakon” untuk sekedar
pencitraan, tidak lebih,” tegas Habib Rizieq. sumber
Bukan
hanya menggarap aksi sosial kemanusiaan dan nahi munkar. Front Pembela
Islam juga tidak tinggal diam melihat kondisi politik Mesir terkini.
Ratusan umat Islam dibantai di sana. Presiden terguling Muhammad Mursi
dipenjara, para ulama Ikhwanul Muslimin ditekan dan ditangkap dan media
masa diberangus.
Ketua umum FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab menyebut sang pelaku kudeta sebagai brutus.
“Jenderal
Sisi tidak lebih hanya seorang brutus yg diangkat oleh Mursi kemudian
menusuk dari belakang,” ujar Habib dalam pesan elektroniknya Senin
(29/7/2013).
Karena itu dia berpesan kepada anak bangsa Mesir untuk bersatu.
“Seluruh
bangsa Mesir harus sadar akan posisi mereka yg telah dimanfaatkan oleh
militer Mesir dan kaum liberal utk kepentingannya. Bangsa Mesir dan
Ikhwanul Muslimin harus bersatu menegakkan konstitusi yang sudah mereka
sepakati sejak revolusi,” kata Habib.
Habib Rizieq juga
mengingatkan kepada negara-negara pendukung junta milter Sisi agar
menarik dukungannya karena penggulingan Mursi merupakan tindakan
inkonstitusional.
“Saudi dan Qatar melakukan kesalahan fatal dg
merestui penguasa yang lakukan penggulingan terhadap Mursi sebagai
presiden yang sah. Jika Saudi dan Qatar tidak segera insaf atas
kesalahannya, maka kelak mereka akan menerima balasannya, karena Allah
SWT Maha Adil,” tegas Habib Rizieq.
Akhirnya dia menyerukan kepada seluruh angggota Organisasi Konferensi Islam untuk bersikap tegas menolak junta militer Sisi.
“Kini,
seluruh negara OKI, khususnya Indonesia harus bersikap tegas menolak
pemerintahan inkontsitusional yang berkuasa di Mesir melalui kudeta dan
darah rakyatnya sendiri. Apalagi Mesir adalah termasuk negara pertama
yang mengakui kemerdekaan RI,” himbau Habib.
Namun Habib meragukan sikap Indonesia untuk Mesir dibawah kepemimpinan SBY yang lemah.
Tapi
saya ragu SBY mampu memberi kontribusi bagi rakyat Mesir, padahal
semestinya SBY berperan besar sbg pemimpin negara muslim tebesar di
dunia. Saya ragu karena saya tahu SBY lemah, bahkan sangat lemah, hanya
mampu “akting” untuk sekedar pencitraan, tidak lebih,” pungkas Habib
Rizieq.
- See more at:
http://www.arrahmah.com/news/2013/07/30/fpi-sikapi-mesir-dari-jendral-sisi-yang-brutus-hingga-sby-yang-lemah.html#sthash.sEfKThHd.dpuf